Teknik Fisioterapi untuk Pencabutan Gigi Pasien Usia 65+

Teknik Fisioterapi untuk Pencabutan Gigi Pasien Usia 65+

Teknik fisioterapi untuk pencabutan gigi pasien usia 65+ menjadi perhatian penting dalam mendukung proses perawatan gigi lansia. Seiring bertambahnya usia, lansia sering mengalami keterbatasan fisik, nyeri sendi, atau kekakuan otot yang bisa menghambat posisi tubuh saat prosedur gigi dilakukan. Di sinilah peran fisioterapi dalam prosedur gigi lansia berfungsi—untuk mempersiapkan kondisi fisik pasien sebelum tindakan dilakukan.

Mengapa Lansia Perlu Fisioterapi Sebelum Pencabutan Gigi?

Teknik ini bertujuan untuk meningkatkan mobilitas tubuh, mengurangi nyeri otot, dan menjaga postur tubuh yang baik selama tindakan berlangsung. Dengan peran fisioterapi dalam prosedur gigi lansia, pasien akan lebih nyaman duduk atau berbaring dalam waktu yang lama saat prosedur cabut gigi dilakukan. Hal ini sangat membantu untuk menghindari kelelahan atau kekakuan tubuh yang bisa memicu stres tambahan.

Bentuk Latihan dan Teknik Fisioterapi yang Direkomendasikan

Beberapa bentuk fisioterapi yang efektif antara lain adalah latihan pernapasan, peregangan leher dan bahu, serta latihan penguatan otot punggung bawah. Semua ini merupakan bagian dari teknik fisioterapi untuk pencabutan gigi pasien usia 65+ yang terfokus pada peningkatan stabilitas tubuh dan kontrol pernapasan saat tindakan medis berlangsung. Peran fisioterapi dalam prosedur gigi lansia sangat membantu, terutama bagi pasien dengan riwayat nyeri sendi atau masalah neurologis ringan.

Fisioterapi Rutin Membantu Pemulihan Lebih Cepat

Selain sebelum pencabutan, fisioterapi juga penting setelah prosedur dilakukan. Hal ini dapat mempercepat pemulihan, menjaga sirkulasi darah tetap lancar, dan menurunkan risiko komplikasi akibat imobilisasi. Dengan peran fisioterapi dalam prosedur gigi lansia, proses penyembuhan dapat berlangsung lebih optimal dan minim keluhan nyeri otot atau tegang.

Fisioterapi Rutin Membantu Pemulihan Lebih Cepat

Selain sebelum pencabutan, fisioterapi juga penting setelah prosedur dilakukan. Teknik fisioterapi untuk pencabutan gigi pasien usia 65+ dapat mempercepat pemulihan, menjaga sirkulasi darah tetap lancar, dan menurunkan risiko komplikasi akibat imobilisasi. Dengan peran fisioterapi dalam prosedur gigi lansia, proses penyembuhan dapat berlangsung lebih optimal dan minim keluhan nyeri otot atau tegang.

Promo USG Tersedia
Pimpinan Wahid Clinic
Pimpinan Wahid Clinic

Mayjen TNI (Purn) dr. Komarudin Boenjamin, Sp.U

adalah pimpinan Wahid Clinic, beliau merupakan anggota dari Ikatan Ahli Urologi Indonesia, dan menamatkan pendidikan Kedokteran Umum dan Spesialis Urologi di Universitas Indonesia.

Saat ini beliau juga berpraktik pada Poli Urologi Wahid Clinic setiap sabtu

Supervisor KGH
brigjen dr jonny sppd kgh supervisor kgh wahid

Brigjen TNI dr. Jonny, Sp.PD., KGH., M.Kes., M.M., DCN

adalah Supervisor KGH unit hemodialisa kami, Beliau meluluskan pendidikannya di Universitas Padjadjaran sebagai Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Ginjal-Hipertensi.

salah satu perawat mahir yang berpraktik di wahid clinic pun adalah anak didik langsung saat pelatihan hemodialisa di RSPAD

Dokter Spesialis
dr. Sri Rahaju SppD Finasim

dr. Sri Rahaju Sp.PD FINASIM

adalah dokter Spesialis Penyakit Dalam, yang telah berpengalaman bertahun-tahun,

Pada tahun 1995, beliau lulus dari Universitas Indonesia dan mendapat gelar Dokter Umum. Setelah itu, beliau kembali melanjutkan pendidikan Spesialis Penyakit Dalam di Universitas Indonesia dan lulus pada tahun 2006.

Dokter
dr Risya Salimah wahid clinic

dr. Risya Salimah

dr Risya Salimah menyelesaikan pendidikan Kedokteran Umum di Universitas Jenderal Soedirman, dan telah menyelesaikan pelatihan  hemodialisa di RSPAD, dan saat ini beliau dipercaya sebagai kepala ruangan unit hemodialisa dibawah supervisor dan bimbingan dr Deden Djatnika, SpPD dan Brigjen TNI dr. Jonny SpPD KGH

booking hemodialisa
Klik pada gambar Untuk Buat Janji