Kesulitan mencari informasi jadwal cuci darah?
itu hanya terjadi di klinik dan rumah sakit lain, di Wahid Clinic Insya Allah kami akan membantu semaksimal mungkin. Cek availability dibawah ini
Cek Ketersediaan, klik disini!
Jadwal Tindakan

Batas Ureum Kreatinin untuk Cuci Darah

Mengetahui batas ureum kreatinin untuk cuci darah sangat penting bagi penderita penyakit ginjal kronis. Ginjal berfungsi untuk menyaring limbah dan kelebihan cairan dari darah. Jika ginjal tidak lagi berfungsi dengan baik, kadar ureum dan kreatinin dalam darah akan meningkat. Kondisi ini bisa menjadi indikator kapan pasien harus menjalani hemodialisis atau cuci darah.

Dalam artikel ini, kita akan membahas kadar ureum dan kreatinin sebelum cuci darah, kapan seseorang membutuhkan dialisis, serta cara mencegah gagal ginjal lebih lanjut.

Batas Ureum Kreatinin untuk Cuci Darah

Kadar ureum dan kreatinin darah sebelum cuci darah menjadi salah satu faktor penentu perlu atau tidaknya pasien menjalani hemodialisis. Berikut batas normalnya:

  • Ureum dalam darah (BUN- Nitrogen Urea Darah):
    Normal : 7-20 mg/dL.
    Cuci darah diperlukan jika: >80-100 mg/dL
  • Kreatinin dalam darah:
    Normal: 0,6-1,2 mg/dL (pria), 0,5-1,1 mg/dL (wanita)
    Cuci darah umumnya dilakukan jika kreatinin mencapai >5-10 mg/dL pada pasien gagal ginjal kronis.

Namun keputusan untuk memulai dialysis/cuci darah tidak hanya didasarkan pada batasan ureum dan kreatinin. Dokter juga akan mempertimbangkan gejala klinis, kondisi pasien, serta pemeriksaan lain seperti kadar kalium dan keseimbangan cairan dalam tubuh.

Faktor yang Mempengaruhi Kadar Ureum dan Kreatinin Sebelum Cuci Darah

Beberapa faktor yang menyebabkan peningkatan kadar ureum dan kreatinin sebelum dialisis adalah:

  • Gagal ginjal kronis :
    Penyakit ginjal stadium lanjut menyebabkan limbah menumpuk di dalam darah.
  • Dehidrasi :
    Kekurangan cairan dapat meningkatkan kadar kreatinin dan urea dalam darah.
  • Diabetes dan hipertensi :
    Penyakit-penyakit ini mempercepat kerusakan ginjal dan karenanya memulai dialisis dengan cepat.
  • Asupan protein berlebihan :
    Konsumsi protein tinggi tanpa fungsi ginjal yang efisien dapat meningkatkan urea.

Kapan Pasien Harus Mulai Cuci Darah?

Keputusan untuk memulai hemodialisis tidak hanya bergantung pada batas ureum kreatinin untuk cuci darah, tetapi juga pada gejala yang dialami pasien, seperti:

  • Mual dan muntah terus-menerus
  • Sesak napas akibat penumpukan cairan di paru-paru
  • Pembengkakan di kaki dan tangan
  • Kelelahan ekstrem akibat penumpukan racun dalam tubuh
  • Gatal-gatal dan kulit kering akibat gangguan elektrolit
  • Jika kadar ureum dan kreatinin sebelum cuci darah sudah melewati batas dan gejala semakin parah, dokter akan merekomendasikan pasien untuk menjalani hemodialisis guna mencegah komplikasi lebih lanjut.

Layanan Cuci Darah di Wahid Clinic Tangerang

Jika Anda membutuhkan layanan hemodialisis berkualitas, Wahid Clinic Tangerang menyediakan fasilitas cuci darah dengan tenaga medis berpengalaman dan peralatan modern.

Alamat Wahid Clinic:

Jl. Sunan Gn. Jati No.1, Paninggilan, Ciledug, Kota Tangerang, Banten

Mengapa Memilih Wahid Clinic?
  1. Menerima pasien BPJS Kesehatan untuk terapi hemodialisis.
  2. Menggunakan mesin cuci darah terbaru yang aman dan efisien.
  3. Didukung dokter dan perawat profesional di bidang nefrologi.
  4. Lingkungan klinik bersih dan nyaman bagi pasien cuci darah.

Jangan tunggu hingga kondisi ginjal semakin memburuk! Jika Anda memiliki kadar ureum dan kreatinin sebelum cuci darah yang tinggi, segera konsultasikan dengan dokter di Wahid Clinic Tangerang untuk mendapatkan penanganan terbaik.

Promo USG Tersedia
Pimpinan Wahid Clinic
Pimpinan Wahid Clinic

Mayjen TNI (Purn) dr. Komarudin Boenjamin, Sp.U

adalah pimpinan Wahid Clinic, beliau merupakan anggota dari Ikatan Ahli Urologi Indonesia, dan menamatkan pendidikan Kedokteran Umum dan Spesialis Urologi di Universitas Indonesia.

Saat ini beliau juga berpraktik pada Poli Urologi Wahid Clinic setiap sabtu

Supervisor KGH
brigjen dr jonny sppd kgh supervisor kgh wahid

Brigjen TNI dr. Jonny, Sp.PD., KGH., M.Kes., M.M., DCN

adalah Supervisor KGH unit hemodialisa kami, Beliau meluluskan pendidikannya di Universitas Padjadjaran sebagai Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Ginjal-Hipertensi.

salah satu perawat mahir yang berpraktik di wahid clinic pun adalah anak didik langsung saat pelatihan hemodialisa di RSPAD

Dokter Spesialis
dr. Sri Rahaju SppD Finasim

dr. Sri Rahaju Sp.PD FINASIM

adalah dokter Spesialis Penyakit Dalam, yang telah berpengalaman bertahun-tahun,

Pada tahun 1995, beliau lulus dari Universitas Indonesia dan mendapat gelar Dokter Umum. Setelah itu, beliau kembali melanjutkan pendidikan Spesialis Penyakit Dalam di Universitas Indonesia dan lulus pada tahun 2006.

Dokter
dr Risya Salimah wahid clinic

dr. Risya Salimah

dr Risya Salimah menyelesaikan pendidikan Kedokteran Umum di Universitas Jenderal Soedirman, dan telah menyelesaikan pelatihan  hemodialisa di RSPAD, dan saat ini beliau dipercaya sebagai kepala ruangan unit hemodialisa dibawah supervisor dan bimbingan dr Deden Djatnika, SpPD dan Brigjen TNI dr. Jonny SpPD KGH

booking hemodialisa
Klik pada gambar Untuk Buat Janji